.quickedit{ display:none; }

about me

My photo
Welcome to my blog is describe about my little family names marnandha's.I have 2 children abym & bagas, we love life and hope catch up with friends,old & new,through our blogs .

Wednesday, 11 January 2012

membiarkan anak bermain sendiri

Bermain bersama si kecil memang menyenangkan. Namun, sesekali mungkin Bunda ingin beristirahat atau meninggalkan si kecil bermain sendiri. Di usia balita, si kecil memang sedang lincah-lincahnya sehingga sulit untuk ditinggalkan bermain sendirian. Namun, dengan membuat si kecil sibuk dengan permainannya, Bunda bisa menjalankan aktivitas Bunda tanpa gangguan. Salah satu caranya adalah dengan mulai mengajari si kecil untuk bermain sendiri sebentar.

Melepas anak bermain sendiri sebaiknya dimulai dari dalam rumah dengan menciptakan suasana bermain yang menarik perhatiannya. Kenali kesukaan si kecil sehingga Bunda bisa menyediakan tempat bermain yang memenuhi keinginnya. Bunda bisa menyediakan beberapa kotak berisi beragam permainan seperti boneka, mobil-mobilan, lego, dan peralatan menggambar. Pastikan isi kotak selalu berbeda untuk setiap kali sesi permainan agar si kecil tidak bosan. Di saat perhatiannya terfokus ke isi kotak, Bunda pun bisa menyelesaikan kewajiban yang sempat tertunda.

Dengan melepas anak bermain sendiri, Bunda juga bisa melatih kreatvitas si kecil. Jika si kecil tertarik bermain lego, mintalah dia untuk membuat bangunan yang disukainya. Apabila memiliki koneksi internet, kenalkan dia dengan beberapa situs yang khusus ditujukan untuk anak-anak. Di saat mereka sibuk berpikir, Bunda pun bisa menyiapkan makan malam dengan tenang.

Jika selama ini Bunda sering membacakan cerita untuk si kecil, sekarang mintalah dia untuk membuat cerita sendiri. Berikan secarik kertas, pensil, dan pensil warna. Bebaskanlah anak untuk mengembangkan imajinasi melalui tulisan dan gambar. Dengan membiarkan anak bermain sendiri seperti ini, berarti Bunda sudah membiasakannya untuk mengeluarkan ide kreatif mereka sejak usia dini. Sebagai pelengkap, mintalah ia untuk membacakan cerita tersebut sebelum tidur.

Terakhir, ajaklah anak untuk bermain sendiri di halaman rumah, tetapi usahakan agar tidak lepas dari jarak pandang Bunda. Pastikan pintu halaman terkunci dan jangan marah jika anak menjadi kotor karena keasyikan bermain dengan tanah dan air. Biarkan anak memilih dan mengatur alur permainan sesuka dia. Dengan begini, Bunda tidak perlu khawatir lagi jika harus melepas anak bermain sendiri karena ada tanggung jawab lain yang harus segera diselesaikan.

orang tua menjadi sahabat anak

 Sahabat anak.

Mereka membutuhkan sahabat untuk menemaninya bermain, berinteraksi dan berbagi cerita tentang pengalaman sehari-hari, seperti tontonan yang disukai, kehebatan mainan, bahkan menyatakan gagasan, rasa suka atau tidak suka dengan apa adanya. Sahabat bisa membuat anak lebih terbuka karena posisi mereka sejajar, bisa saling mengisi, lebih betah dan asyik sekalipun sering diselingi pertengkaran. Karena itu, sahabat penting untuk anak karena sahabat membuat mereka belajar dan merasa senang.

Untuk menumbuhkan rasa persahabatan pada anak, kita perlu menjalin komunikasi yang lancar dan harmonis antara orang tua dan anak. Komunikasi yang lancar akan memudahkan orang tua dalam menerapkan pola dan metode pengasuhan dalam pendidikan keluarga. Komunikasi juga merupakan jalan untuk menumbuhkan pengertian dan kepercayaan, sehingga hubungan orang tua anak lebih terbuka dan harmonis.

bermain sambil belajar

Bermain.

Diusianya sekarang,masanya bagi mas abym & de bagas bermain.semuanya begitu indah dan bahagia.lewat berbagai permainan itulah mereka belajar.
Oleh sebab itu sebagai orangtua,saya harus dapat memberikan pelajaran dengan cara-cara bermain yang menyenangkan. Namun dalam menjalani aktivitas belajar sambil bermain tersebut kami juga harus memperhatikan pertumbuhan mereka, baik perkembangan fisik maupun psikologisnya. Oleh sebab itu kita harus memilih permainan yang sesuai dengan pertumbuhan mereka.Selain itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bermain bersama anak, yaitu:
1.Usahakan untuk senantiasa menciptakan suasana bermain yang menyenangkan bagi anak.
2.Biarkan anak bermain berdasarkan motivasi internal, yaitu yang berasal dari dalam diri sang anak itu sendiri.
3.Jangan gunakan paksaan dalam bermain, biarkan anak bermain secara sukarela.
4.Biarkan anak bermain menggunakan imajinasi, di mana anak dapat mengembangkan daya khayalnya secara luas tanpa batas.
5.Pastikan anak-anak terlibat secara aktif dalam setiap permainan yang diikutinya.

Selain melalui proses bermain, anak-anak juga belajar banyak dari meniru. Semua hal yang dilihat di sekitarnya akan dimasukkan ke dalam memorinya untuk kemudian dilakukan ketika ia menemui keadaan yang sama. Oleh sebab itu merupakan hal yang penting untuk memperhatikan perilaku diri sebagai orangtua sekaligus selalu siap memberikan penjelasan yang tepat tentang perilaku orang-orang di sekitarnya agar ia tak meniru perbuatan yang keliru.

Pola asuh orang tua dalam pembentukan karakter anak




Anak adalah harga yang paling berharga dari keluarga.anak adalah titipan Tuhan kepada hamba-Nya.


berhasil mendidik anak dan memiliki buah hati yang cerdas akal (IQ) dan cerdas spiritual/emosional (SQ/EQ) adalah impian setiap orang tua,termasuk saya. 

Orang tua selalu berupaya menjadikan dirinya role model untuk membangun kepercayaan anak. Pendidikan karakter tidak cukup dengan kata-kata, ia perlu contoh riil dari orang tua, pendalaman terhadap contoh-contoh tersebut dengan penjelasan-penjelasan dan refleksi tindakan anak, serta membangun sebuah lingkungan  yang memastikan anak mudah untuk melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh:  Orang tua yang hangat dan penuh perhatian akan menjadi model bagi anak bagaimana seharusnya memperlakukan orang lain.

Selain itu orang tua harus mengupayakan komunikasi dengan anak secara menyenangkan, tidak hanya memerintah, mengkritik dan membentak bentak. Dalam berkomunikasi, orang tua hendaknya menjadi pendengar yang baik, tidak menyela pembicaraan, mengganti pernyataan dengan pertanyaan, berempati terhadap anak dan masalahnya, tidak berkomentar sebelum diminta. Kalaupun komentar gunakan komentar yang menyenangkan. Gunakan pujian untuk perilaku atau perubahan perilaku yang baik. Orang tua yang hangat dan penuh cinta dan perhatian akan memacu perkembangan moral anak menuju tahapan yang lebih tinggi.
Untuk mendampingi sang anak yang tengah dalam pertumbuhan, para orang tua harus berupaya menjadi ”konsultan pribadi“ mereka.  Jangan menghakimi dan mengungkit-
ungkit kesalahan, tidak menggunakan amarah. Sebab marah tidak pernah menyelesaikan masalah dengan baik. Anak yang mendapatkan cinta dan perhatian hangat dari orang tuanya akan merasa bahwa dirinya berharga, yang selanjutnya akan membuatnya percaya diri. Anak yang percaya diri akan mudah berteman dan tidak mudah terpengaruh hal-hal yang negatif.
Pola asuh orang tua juga menentukan keberhasilan pendidikan karakter anak dalam keluarga.  Pola asuh dapat didefinisikan sebagai pola interaksi antara anak dengan orang tua yang meliputi pemenuhan kebutuhan fisik (seperti makan, minum dan lain-lain) dan kebutuhan psikologi (seperti rasa aman, kasih sayang dan lain-lain), serta sosialisasi norma-norma yang berlaku di masyarakat dan penanaman nilai-nilai akhlak mulia. 


Yang terbaik adalah pola asuh yang mengandalkan kerja sama antara orang tua dan anak, anak diakui sebagai pribadi, ada bimbingan dan pengarahan dari orang tua dan ada  kontrol dari orang tua yang tidak kaku.dan yang tidak kalah pentingnya adalah kerja sama dengan sekolah. Memilih sekolah yang memprioritaskan pendidikan karakter bagi siswanya. Menjalin komunikasi yang effektif dan berkesinambungan antara sekolah dan orang tua, karena hal tersebut merupakan kunci sukes pendidikan karakter. Guru sangat membutuhkan informasi tentang kebiasaan maupun perilaku, kemandirian pelaksanaan ibadah anak di rumah. Dengan informasi ini, guru dapat menindaklanjutinya di sekolah. Ada beberapa anak yang mempunyai perangai santun, di sekolah tapi di rumah perangainya berubah sama sekali atau sebaliknya. Kondisi seperti inilah yang dapat ditindak lanjuti guru untuk dilakukan perbaikan dan dialog antara guru dan orang tua.

untuk mewujudkan anak kita yang memiliki karakter baik pastinya dibutuhkan orang tua yang peduli pendidikan karakter.  sangat disayangkan apabila orang tua gagal untuk mengajarkan kejujuran, semangat, keinginan untuk menjadi yang terbaik dan kemampuan-kemampuan dasar, dan tidak peduli serta tidak mau bekerja sama dengan pihak sekolah maka  akan sulit sekali  untuk memperbaikinya. Oleh karena itu sebelum terlambat, orang tua bekerja sama dengan sekolah harus gigih menanamkan nilai-nilai kebaikan, hingga menjadi karakter anak sebelum sifat-sifat yang tidak patut mengalir kepada sifat anak anak kita.




_

membangun kepercayaan dri pada anak

Memiliki anak yang memiliki kepercayaan diri alias ‘PD’ tentunya menyenangkan. Karena dengan kepercayaan diri yang mereka miliki ini dapat menciptakan prestasi dalam kehidupan mereka nantinya, dan juga keberhasilan dalam bersosialisasi tentunya.
 Rasa percaya diri yang tinggi terbentuk karena anak punya gambaran tentang diri yang positif, yang dibangun oleh anak melalui pengalaman sehari-hari selama berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya:
Dipuji sesuai pencapaian. Semua anak senang dan butuh dipuji. Penghargaan terhadap keberhasilan memang patut dihargai. Bagi anak, pujian adalah tanda ia melakukan sesuatu yang baik. Anak yang tidak pernah mendapat pujian, tak pernah tahu apakah ia melakukan sesuatu yang baik. Menjadi anak baik adalah keingingan setiap anak.
Dengarkan anak. Tatap mata anak saat ia bicara, dan berikan perhatian pada yang dia sampaikan. Bahasa tubuh Anda terbaca oleh anak, apakah Anda memberi perhatian penuh atau sambil lalu. Perhatian membuat anak merasa dirinya penting. Keberadaannya yang penting ini  membangun rasa percaya diri. Kesibukan Anda membuat Anda sulit fokus pada satu hal, apalagi omongan anak yang bertele-tele. Luangkan waktu untuk mendengarkan anak bicara dan berlatih menanggapi omongan anak secara tepat. Ia butuh rasa aman untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya.
Dibiarkan mencoba menyelesaikan tugas sendiri, tidak serta merta dibantu. Tugas seperti makan sendiri, melepas baju sendiri, memakai sepatu dan meletakkan sepatu atau handuk pada tempatnya, membuat anak bangga dapat melakukannya. Rasa percaya dirinya pun terbangun. Kunci penting untuk membangun rasa percaya diri anak adalah memberinya tugas dan kesempatan menyelesaikannya tanpa bantuan.
Tidak dibandingkan dengan anak lain, dimaklumi kemampuannya. Anak yang selalu dibanding-bandingkan menerima pesan, “Kamu tidak sebaik anak lain”. Merasa diri tak sebaik anak lain, ia mengembangkan rasa rendah diri, bukan percaya diri.
Tidak dihukum karena kesalahannya, membuatnya paham bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Anak-anak, tentu saja melakukan banyak kesalahan. Misalnya mainan yang tersebar di mana-mana, bukan alasan untuk menghukumnya, tetapi perlu dilatih tentang arti penting kerapian.

Tuesday, 10 January 2012

Minat baca pada anak

bagaimana cara menstimulasi agar anakku,Abym & Bagas menyukai bacaan?
itu menjadi pekerjaan rumahku..kalo saya perhatikan abym lebih banyak memperhatikan bundanya dulu setelah itu baru dia mencontoh.kebetulan aku pribadi hobby baca,maka tidak sulit bagiku untuk menularkan bacaan kepada mas abym & de bagas.aku sehari hari mencontohkan kepada mereka untuk selalu pegang buku & membacanya didepan anak anakku,dan mengusahakan dalam waktu seminggu atau minimal sebulan selalu mampir ketoko buku.aku juga selalu memperkenalkan bacaan kepada mereka,aku sesuaikan dengan umur mereka.sekarang aku lebih sering membelikan buku yang banyak karakternya,warna warni dan tulisannya tidak banyak.
kesimpulannya berikut beberapa tips cara menstimulasi abym & bagas agar gemar membaca yang sedang saya terapkan pada mereka sehari hari,diantaranya :

1. Bacakanlah buku setiap anak hendak tidur dengan penuh kasih sayang. Waktu ini efektif karena pada kondisi relaks anak akan lebih mudah menyerap dan memahami isi cerita.

2. Berikan buku-buku cerita anak sebagai kado ulang tahun.
Kado ulang tahun hendaknya  bermanfaat bagi anak. Berikanlah kado ulang tahun yang bisa mendorong anak membaca.

3. Sediakan buku buku cerita dengan gambar dan cerita menarik di kamar anak.
Buku-buku cerita yang menarik dalam kamar anak dapat merangsang anak untuk membaca. 

4. Buat orang tua, sebaiknya biasakan membaca di dekat anak. berikan pengertian yang baik dan ajak anak ikut membaca.

5. Ajaklah anak-anak ke toko buku beri kesempatan anak memilih buku yang paling dia sukai.

Dengan Membacakan buku sejak dini dan terus menerus, anak akan menjadi senang membaca.kuncinya bagi kita agar bersabar & konsisten untuk mensupport anak.

buku pilhan mas abym ^_^




Monday, 9 January 2012

Golden ages

Masa keemasan anak atau golden ages merupakan masa masa penting pertumbuhan anak.
Sekitar 80 persen otak anak berkembang pada fase yang dikenal dengan “golden age” atau masa-masa keemasan. Usia emas ini diprediksi berkisar antara 0-5 tahun pertama pertumbuhan manusia.
Pada rentang usia emas ini harus dilakukan berbagai kegiatan agar rentang waktu ini tidak terlewat dengan sia-sia. Untuk mengisi kegiatan di usia emas ini dapat dilakukan dengan mengikutkan anak di pendidikan anak usia dini.
Tujuannya adalah untuk memberikan pendidikan informal yang berfungsi menggali potensi anak yang belum nampak dengan pengembangan pembelajaran dengan menekankan pada aktivitas gerak.
Anak yang aktif secara fisik memiliki kesempatan lebih baik dibandingkan anak yang tidak aktif.
Playing learning merupakan suatu aktivitas yang menjadi salah satu bagian dari proses belajar anak usia dini karena pembelajaran terjadi pada saat si anak melakukan kegiatan bermain.
Bermain bagi anak-anak merupakan proses menggali potensi diri yang belum terlihat. Bermain merupakan salah satu metode sederhana untuk merangsang kemampuan dan bakat anak yang terpendam. Kemampuan bersosialisasi dengan orang lain dan lingkungan sekitar pun dapat terjadi melalui proses bermain yang dialami seorang anak.